Suara.com - Tim Nasional sepak bola Jepang harus menerima kenyataan pahit atas kekalahan yang mereka terima di ajang Piala Dunia 2022 Qatar. Jajaran pelatih dan pemain Matahari Terbit ini menutup momen mereka di Qatar dengan membungkukkan badan kepada para pendukungnya usai dikalahkan Kroasia lewat adu penalti.
Timnas Jepang harus angkat koper setelah takluk dari Kroasia dengan skor 1-3 (1-1) setelah melewati drama adu penalti. Kedua tim harus beradu nasib pada babak adu penalti setelah bermain imbang 1-1 hingga akhir extra time.
Pelatih Jepang Hajime Moriyasu membungkuk setelah kalah dalam pertandingan sepak bola babak 16 besar Piala Dunia 2022 antara Jepang dan Kroasia di Stadion Al-Janoub di Al-Wakrah, selatan Doha, Qatar, Senin (5/12/2022)
Usai Hajime, aksi ini juga disusul oleh para pemain Timnas Jepang yang juga ikut membungkuk ke arah penonton. Para pendukung dan warga Jepang yang ada di tribun penonton pun tampak sedih dan haru melihat Jepang gagal melaju ke babak perempat final.
Lantas apa makna gestur membungkukkan badan ini bagi orang Jepang?
Membungkuk sering dijadikan salam sebagai rasa hormat. Selain itu, di Jepang membungkuk semakin dalam dapat diartikan rasa hormat yang lebih tinggi. Biasanya pria membungkuk dengan tangan di samping. Sedangkan, wanita tangan berada di paha.
Gestur membungkuk ini dinamai ojigi. Mengutip dari jurnal Kadera Bahasa Kemendikbud yang ditulis oleh Elvie N Piri, orang Jepang memiliki budaya salam yang bernama aisatsu.
Aisatsu ini dilakukan dengan menundukkan kepala ketika bertemu orang yang dikenal. Sementara itu, ojigi dikategorikan sebagai salam yang berarti berlutut dan menundukkan kepada dalam-dalam.
Ojigi dilakukan dengan menghindari tatapan dan menundukkan kepala sebagai bagian terpenting untuk menyampaikan maaf dan menghindari permusuhan. Gestur ini juga dimaknai sebagai ungkapan saling menghormati.
Baca Juga: Jepang dan Korsel Tumbang, Kroasia Bakal Bertemu Brasil di Babak 8 Besar
Ojigi atau membungkukkan badan dilakukan dengan berdiri di sikap sempurna kemudian menundukkan tubuh mulai dari pingang ke kepala secara horizonal. Yang terpenting dari ojigi adalah wajah juga ikut ditundukkan menghadap ke tanah.
Budaya membungkukkan badan ojigi ini juga memiliki beberapa tingkatan. Pertama adalah risturei yang dilakukan sambil berdiri. Untuk pria biasanya menekan pantat demi menjaga keseimbangan, sementara wanita menaruh kedua tangannya di depan badan. Kedua, zarei yaitu ojigi yang dilakukan sambil duduk dan berlutut.
Kategori pertama inilah yang dilakukan oleh pelatih dan pemain Timnas Jepang yang membungkuk ke arah penonton di Stadion Al-Janoub di Al-Wakrah.
Pelatih Moriyasu meminta maaf dan berterima kasih kepada para pendukungnya yang sudah jauh-jauh terbang ke Qatar untuk membela tim kesayangan.